top of page
  • Writer's picturemandostar

STAR WARS: Sejarah dan Penjelasan Mengenai Darksaber


Mandostar - Sejarah darksaber pertama kali diceritakan di serial animasi Clone Wars dan Rebels. Dalam serialnya, dijelaskan bahwa darksaber diciptakan oleh Tarre Vizsla, Mandalorian pertama yang bergabung menjadi anggota Jedi Order, sekitar seribu tahun sebelum kejadian Skywalker saga. Karena pada saat itu hubungan antara Jedi dan Mandalorian sedang tidak akur, ketika Tarre Vizsla menyatu dengan Force (atau bisa dibilang wafat), darksaber yang disimpan di Temple of Jedi kemudian dicuri oleh klan Mandalorian House Vizsla.


Sejak saat itu konflik antara Jedi dan Mandalorian makin memanas. Walaupun pada akhirnya peperangan tersebut berakhir, darksaber tetap dipegang oleh House Vizsla dan diturunkan dari generasi ke generasi, sampai akhirnya jatuh kepada Pre Vizsla. Sejak saat itu darksaber dianggap sebagai senjata yang sangat legendaris dan hanya bisa digunakan oleh pemimpin Mandalorian. Dari segi fungsi mungkin kurang lebih sama, tetapi darksaber mempunyai keunikan sendiri dari bunyinya yang sedikit bersiul ketika diayunkan.


Ada beberapa keistimewaan lain yang membuat darksaber berbeda dari lightsaber biasa. Yang pertama, selain sabernya yang berwarna hitam, gagang pedangnya juga ditempa dari besi beskar yang sering dipakai untuk membuat armor Mandalorian. Besi beskar sendiri adalah logam yang mempunyai tingkat kekuatan sangat tinggi, tebasan lightsaber dan juga tembakan blaster tidak akan bisa menembusnya. Dan karena terbuat dari beskar, kemungkinan bobotnya lebih berat dari lightsaber biasa.


Yang kedua, darksaber hanya ada satu di seluruh galaksi. Alasannya pada saat itu Tarre hanya menciptakan darksaber untuk dia gunakan sendiri, sama seperti Jedi pada umumnya yang mencari krystal kyber dan membuat lightsaber sendiri. Tidak diketahui bagaimana Tarre bisa membuat sabernya berwarna hitam pekat dengan dikelilingi energi berwarna putih, padahal umumnya warna saber adalah hijau, biru, atau ungu untuk Jedi, dan merah untuk Sith.


Meskipun awalnya Darksaber memang bisa diwariskan di klan House Vizsla, tetapi pada akhirnya pedang ini menjadi makin sakral ketika beredar mitos bahwa potensi sesunggunguhnya hanya akan keluar ketika darksaber didapatkan dengan cara “duel” antara pengguna lama dan calon penggunan baru. Itulah yang dilakukan oleh Darth Maul di Clone Wars, ketika dia membunuh Pre Vizsla untuk mengklaim Darksaber dan takhta Mandalorian sebagai miliknya.



Selama bertahun-tahun, darksaber kemudian diperebutkan oleh banyak orang yang ingin mengambil tahta Mandalorian di Mandalore. Meskipun pada akhirnya kerajaan Mandalorian hancur dan para penduduknya terpecah ke berbagai planet, tetapi legenda tentang darksaber yang bisa mengembalikan kejayaan Mandalorian tidak pernah hilang. Dari Darth Maul, darksaber jatuh ke tangan Sabine Wren yang menemukannya di gua Dathomir. Kemudian lanjut terus kepada Kanan Jarrus, sampai dipegang oleh Bo-Katan Kryze namun sebagai “pemberian” dari Sabine Wren.


Bo-Katan Kryze adalah sosok yang menghabiskan waktunya untuk membangun pemberontakan melawan pemerintahan Maul di Mandalore. Bo-Katan juga sempat menjadi pemimpin dari Mandalore, tetapi masa pemerintahannya berumur pendek karena adanya perang yang terjadi. Selama kebangkitan Empire, Bo-Katan- Kryze memimpin perlawanan terhadap mereka dengan menggunakan Darksaber. Tetapi setelah Mandalore berhasil dibebaskan dari Empire, Bo-Katan mempertanyakan apakah ia layak untuk memegang Darksaber, karena ia menggangap dirinya gagal. Tetapi pada akhirnya ia mau menggunakan lagi Darksaber setelah mendapatkan dukungan.



Nah ketika terjadi peristiwa Great Purge dimana Mandalore dibombardir Empire, Bo-Katan kehilangan Darksabernya, dan darksaber telah jatuh ke tangan Moff Gideon yang memimpin penyerangan tersebut. Memang disebutkan oleh Armorer di serial Book of Boba Fett bahwa bila memimpin Mandalore dengan darksaber yang bukan didapatkan dengan sah lewat pertarungan duel akan menimbulkan petaka bagi bangsa Mandalorian.


Di The Mandalorian season 2, Bo Katan tengah membangun koalisi Mandalorian untuk merebut kembali Darksaber dari Moff Gideon, dan bermaksud menyatukan Mandalore di bawah perintahnya sekali lagi. Namun yang terjadi dalam misinya malah Din Djarin alias Mando yang berhasil mengalahkan Moff Gideon lewat duel dengan menggunakan tombak beskarnya.



Sejak terakhir kali dipegang oleh Darth Maul, proses perpindahan darksaber tidak dianggap valid karena hanya ditemukan atau diwariskan, sampai akhirnya darksaber diambil oleh Moff Gideon dan direbut secara sah oleh Din Djarin dengan sebuah pertarungan menggunakan tombak beskar di serial The Mandalorian Season 2. Saat ini, bisa dibilang Din Djarin adalah pemilik sah dari darksaber dan tahta Mandalorian, meskipun dia sendiri tidak menginginkan hal tersebut.


Baru-baru ini, di serial The Book of Boba Fett episode 5, diceritakan bagaimana Din Djarin menggunakan darksabernya dan melukai pahanya sendiri karena masih belum bisa mengontrol darksaber. Berbeda dari lightsaber yang hanya bisa digunakan oleh pengguna Force, darksaber justru bisa digunakan oleh siapa saja asalkan memenuhi syarat kelayakan. Bagi bounty hunter sekelas Din Djarin saja, darksaber terlihat bertambah berat ketika diayunkan. Latihannya dengan Armorer menunjukkan bahwa pikiran Din Djarin yang kacau membuatnya sulit untuk mengangkat senjata.


Itulah pembahasan mengenai senjata darksaber dalam dunia Star Wars. Mungkin masih perlu waktu dan juga pelatihan yang cukup bagi Mando yang sampai akhirnya Mando bisa menguasai darksaber sepenuhnya. Karena berbeda dengan Darth Maul yang memang sejak awal sudah menguasai Force, mungkin Din Djarin harus benar-benar bisa “fokus dan meluruskan pikirannya” terlebih dahulu jika ingin menggunakan darksaber dengan lancar seperti lightsaber pada umumnya, mungkin bisa saja dengan bantuan Grogu alias baby yoda,siapa tahu, sambil menunggu kelanjutan ceritanya dalam The Mandalorian season 3.


Commenti


Post: Blog2 Post
bottom of page