Mandostar - Setelah 45 tahun kabar kematian aktor bela diri Hongkong Bruce Lee mengejutkan para pecinta film laga, faktor penyebab kematiannya masih menjadi misteri sampai saat ini.
Ada yang menyebutkan bahwa bintang kungfu itu meninggal karena diracun, namun beberapa juga percaya jika para ninjalah yang berusaha membunuhnya.
Namun bisa jadi semua teori itu 'salah.' Belum lama ini, sebuah buku biografi berjudul "Bruce Lee: A Life" yang ditulis oleh jurnalis Amerika Matthew Polly mengklaim bahwa Bruce Lee meninggal karena sengatan panas atau heat stroke.
Heat stroke sendiri adalah sebuah kondisi suhu tubuh bisa mencapai lebih dari 40 derajat celcius. Biasanya heat stroke ini disebabkan oleh suhu lingkungan atau aktivitas tinggi yang meningkatkan suhu tubuh.
Beberapa gejalanya adalah mual, kejang, bingung, disorientasi, kehilangan kesadaran atau pingsan, sampai koma. Tak dimungkiri, heat stroke ini bisa menyebabkan kematian karena menimbulkan kerusakan otak dan organ internal tubuh lainnya.
Ada beberapa alasan mengapa Polly menyebut heat stroke sebagai pencabut nyawa Bruce Lee. Polly kemudian mengajak untuk menengok kembali apa saja yang terjadi di hidup Lee beberapa hari sebelum tergeletak tak bernyawa.
"Kunci untuk memahami kematian Bruce Lee adalah bahwa dia pernah pingsan pada 10 minggu sebelumnya dan hampir meninggal karena hal yang sama," katanya dikutip dari Foxnews.
"Pada 10 Mei 1973, di salah satu hari terpanas bulan itu, dia masuk ke ruang dubbing kecil. Mereka mematikan AC agar tidak menggangu soundtrack. Seketika itu dia kepanasan dan merasa pusing."
"Dia meninggalkan ruangan dan ambruk ke lantai. Setelah itu dia bangkit, dan ketika kembali ke ruang panas itu dia pingsan lagi dan mulai kejang. Mereka membawanya ke rumah sakit dan para dokter menduga otaknya bengkak ... Dan itu gejala pertama yang tampak persis seperti kasus heat stroke," ungkapnya menambahkan.
Istri Lee, Linda Lee Cadwell pernah mengatakan kepada Los Angeles Times pada 1998 bahwa kematian suaminya disebabkan oleh pembengkakan otak karena hipersensitivitas terhadap Equagesic atau obat penghilang rasa sakit.
Namun Polly tetap bersikukuh bahwa Lee juga mengalami Heat Stroke yang tampak pada gejala-gejala sebelumnya.
Sementara itu, fakta di lapangan menyebutkan bahwa Lee meninggal di apartemen milik artis Betty Ting Pei. Ting Pei dilaporkan menawarkan Equagesic kepada Lee setelah mengeluh sakit kepala.
"Tidak ada bukti yang ditutup-tutupi. Kesimpulanku adalah heat stroke ... Itu adalah pembunuh paling umum para atlet muda pria," katanya.
Polly juga mengklaim bahwa beberapa bulan sebelum insiden pertama, kelenjar keringat Lee yang berada di lengan diangkat melalui operasi.
"Itu adalah usaha untuk terlihat bagus di layar. (Tapi) akan membuatnya lebih sulit untuk mengeluarkan hawa panas."
Bruce Lee dikenal telah mempopulerkan film-film kungfu di seluruh dunia. Pada tahun 1971, ia bermain dalam film berjudul 'Fist of Fury' atau sering dikenal dengan 'Chinese Connection' dan memecahkan rekor box office. Selain itu dalam filmnya 'Enter the Dragon', cita-citanya untuk bekerja sama dengan produser Amerika Ted Ashley dari Warner Bros terwujud.
Film tersebut akhirnya rilis di Hollywood's Chinese Theater pada Agustus 1973, sebelum kabar kematiannya beredar pada akhir Juli, tahun yang sama. Bruce Lee meninggal pada usia 32 tahun.
Comments