Mandostar - Di era Disney, cerita dalam film Star Wars sering kali juga ditampilkan dalam bentuk novel juga sebagai sebuah back story dari filmnya. Hal ini juga berlaku dalam film terbaru mereka, Star Wars IX: The Rise of Skywalkers dimana banyak fans yang beranggapan bahwa ada banyak plothole dalam film tersebut. Untuk itulah Disney dan Lucasfilm kemudian menerbitkan sebuah buku novel untuk menjembatani cerita tersebut.
Salah satu yang dibahas dalam novel tersebut adalah tentang sosok villain klasik Darth Sidious atau Palpatine. Seperti yang kita ketahui, di awal proses marketing filmnya para fans Star Wars dibuat penasaran dan kaget dengan munculnya suara tawa Palpatine dalam trailer perdana filmnya. Akhirnya para fans pun mengetahui bagaimana Darth Sidious bisa bertahan hidup dalam film Return of the Jedi.
Saat Darth Vader melempar masternya Darth Sidious atau Palpatine meluncur ke dalam inti reaktor Death Star II pada akhir film Return of Jedi, Sidious menggunakan teknik kekuatan force dark side nya yang kuat dan tangguh yaitu teknik essence transfer yang pernah diajarkan oleh masternya dulu, Darth Plagueis, untuk mengantarkan rohnya melintasi galaksi menuju ke planet Exegol, markas rahasia Sith di mana para pengikutnya di Sith Eternal telah menyiapkan tubuh kloning baginya untuk dihuni.
Namun setelah itu Sidious atau Palpatine tidak segera melakukan tindakan balasan terhadap pengkhianatan Vader itu dan Republik yang baru, yang mana dia disibukkan oleh kesalahan bentuk tubuh barunya yang mulai memburuk dan tidak stabil karena beban dark force nya yang tinggi.
Dalam mencari cara untuk menstabilkan kondisi tuan mereka, Sith eternal menciptakan lebih banyak badan kloning yang gagal terus selama bertahun-tahun, tetapi dengan melakukan itu , secara tidak sengaja telah menciptakan tubuh klon yang fungsional, namun tidak force sensitive. Klon "Putra" Palpatine ini lah yang kemudian akan berlanjut menjadi ayah dari seorang Rey, yang menurut Palpatine adalah sebagai kunci untuk mencapai keabadian. Selain itu Salinan klon dari Snoke, yang telah dibuat Palpatine selama beberapa dekade sebelumnya juga disimpan di fasilitas tersebut di Exegol, yang menunjukkan pentingnya posisi pemimpin tertinggi bagi rencana besar Palpatine. Di samping pengaruh Snoke yang lebih langsung, Sidious juga secara diam-diam terus mempengaruhi dan mendorong Ben Solo atau Kylo Ren dari jarak jauh untuk masuk ke sisi gelap dari force.
Novelnya itu sendiri mengkonfirmasi bahwa setelah kejadian hancurnya tubuh Palpatine di Death Star II, jiwa dari Palpatine tersebut sudah dipindahkan ke sebuah tubuh kloning di Exegol. Ketika Kylo Ren tiba di Exegol dan bertemu dengan Palpatine, dia melihat secara dekat ke sebuah mesin yang secara fisik membuatnya hidup, dan Kylo Ren mengenali benda tersebut dari pembelajarannya tentang kejadian Clone Wars. Kylo Ren kemudian menyimpulkan jika sisi gelap dari jiwa Palpatine tersebut terlalu kuat bagi tubuh kloning teersebut, dan akhirnya menyebabkan degenerasi yang serius. Berikut adalah potongan ceritanya, seperti yang dikutip dari ScreenRant.
“Semua wadah yang ada sudah kosong, dan bahkan hampir hancur semua. Kylo kemudian mendekat. Dia pernah melihat benda tersebut sebelumnya, ketika dia mempelajari tetang Clone Wars saat masih kecil. Cairan yang mengalir ke sosok mengerikan sebelum tidak mampu bertahan dari kekuatan sang Emperor… dan Kylo Ren bisa merasakan dengan sangat kuat bahwa tubuh kloning tersebut tidak cukup mampu menahan jiwa sang Emperor yang sebenarnya. Tubuh tersebut merupakan wadah yang tidak sempurna, tidak mampu untuk menampung kekuatan yang luar biasa. Tubuh tersebut tidak akan bertahan lama.”
Sebenarnya cerita ini memiliki kemiripan dengan cerita mini seri Dark Empire, yang dtulis oleh Tom Veitch. Disana, Palpatine juga diceritakan kembali hidup, dan jiwanya dipindahkan ke sebuah tubuh hasil kloning, dan kemudian dia membangun pasukannya sendiri yang dibekali dengan berbagai senjata super yang canggih dan mematikan.
Satu hal yang membedakan novel The Rise of Skywalker dan Dark Empire adalah tubuh kloning yang muncul dalam cerita Dark Empire mampu menahan kekuatan dari jiwa Palpatine, sedangkan dalam Novel Rise of Skywalker tidak. Efek samping yang dihasilkan dari energi Dark Side memang tidak main-main, dan hal itu mempengaruhi tubuh dari orang tersebut.
Oleh karena itu, banyak dari para Sith yang memiliki fisik atau warna kulit yang berubah menjadi pucat karena kekuatan tersebut. Semakin pucat kult dari Sith tersebut, artinya semakin kuat juga kekuatan yang dimiliki oleh orang tersebut. Palpatine adalah Sith yang paling kuat dari seluruh Sith yang ada di cerita Star Wars, jadi rasanya masuk akal jika kemudian tubuh kloningnya tidak mampu menahan kekuatan Palpatine.
Video penjelasan tentang bagaimana Palpatine bisa selamat dari kematian dan bertahan hidup di Exegol bisa dilihat di video youtube berikut ini.
Comments