Mandostar - Terkadang, come back terbesar oleh pemain mana pun dalam olahraga apa pun membutuhkan momen inspirasi yang lebih kecil. Anekdot ini adalah tentang apa yang menginspirasi petenis Andre Agassi selama melewati fase terberatnya di tahun 1997 dan come back-nya yang ajaib ke puncak dunia tenis pada tahun1999.
Jika ada pemain yang blak-blakan dan vokal tentang sikapnya terhadap tenis, itu pasti Andre Agassi. Tidak ada yang bisa menjelaskan nuansa permainan yang lebih baik dari mantan petenis nomor satu dunia itu.
Siapapun yang menyaksikan Andre Agassi di lapangan semasa ia muda dan aktif bermain, akan melihatnya sebagai sosok pemberontak dari olahraga tenis itu sendiri. Dia selalu mencoba melakukan hal-hal yang tidak dilakukan oleh rekan-rekannya dan dihujat oleh penulis olahraga di seluruh dunia karena sikapnya. Tapi, kejenakaannya di lapangan tenis sebenarnya baginya adalah jalan keluar untuk bertahan hidup.
Pada tahun 1997, Agassi melanjutkan kekalahannya secara beruntun di Halle Open, kalah di babak pertama dari Todd Martin 4-6,4-6. Pelatihnya saat itu, Brad Gilbert kemudian mengatakan kepada Agassi bahwa dia bisa melakukan jauh lebih baik dari ini dan memutuskan untuk memulai dari awal. Peringkat Agassi kemudian turun drastis menjadi peringkat 141 di dunia, main di turnamen kelas B dan dia bahkan hampir dihapuskan oleh setiap analis tenis.
Sampai saat itu, dia sudah memenangkan tiga gelar Grand Slam - Wimbledon, AS Terbuka dan Australia Terbuka - dari 1990-1997. Selama tujuh tahun ini, ada banyak penurunan dalam kehidupan pribadi maupun karier profesionalnya.
Tetapi dalam otobiografinya yang berjudul Open, Agassi mengaku telah menggunakan sabu-sabu, yang merupakan zat terlarang dan diberitahu oleh salah satu dokter dari sirkuit bahwa dia dapat diskors karena telah menelan obat terlarang tersebut.
Semua ketenaran dan kekayaan yang dia dapatkan sampai saat itu hampir hilang dalam sekejap mata. Namun, di saat itu pula, ada satu insiden yang mengubah jalan karier tenis Andre Agassi. Insiden tersebut yaitu datang dari perjuangan putri dari pelatih pribadinya Gil Reyes, yang bernama Kacey Reyes, yang saat itu dirawat di rumah sakit akibat sebuah kecelakaan. Insiden itu seakan membangunkan dirinya dan menjadi inspirasi bagi Agassi.
Andre Agassi dengan cepat memahami bahwa rumah sakit tempat mereka tempati itu sangat tidak nyaman bagi gadis kecil itu, melihat anak kecil kesakitan dan untuk menghilangkan rasa sakitnya secara instan, yaitu dengan cara memberikan apa saja yang diinginkan anak kecil tersebut. memberi Agassi sebuah tujuan dan kepuasan yang selama ini dia cari.
Dalam kata-katanya, "Saya menemukan hal yang saya cari, seperti filosofi sebuah intan yang menyatukan semua pengalaman, baik ataupun buruk, dalam beberapa tahun terakhir. Penderitaannya, senyumannya yang teguh di hadapan penderitaan itu, tujuan dan kewajiban saya untuk meringankan penderitaannya- inilah alasan untuk segalanya. Berapa kali saya harus diperlihatkan? Inilah mengapa kita ada di sini. Untuk melawan rasa sakit, dan bila mungkin, untuk menghilangkan rasa sakit orang lain. Sangat sederhana, namun sangat sulit dilihat."
Selain itu dalam suatu kesempatan ia juga sempat bertemu dengan Nelson Mandela yang mana ia sebut juga menginspirasi dirinya untuk berjuang kembali dalam karir tenisnya.
Itu bisa dianggap sebagai momen introspeksi bagi juara Grand Slam delapan kali itu. Dia tahu dia sedang dalam masa terpuruk tetapi pada saat yang sama, dia tahu bahwa dia masih bisa bersaing dan seperti yang dikatakan pelatihnya Brad, dia masih memiliki permainan untuk bangkit bersaing menjadi petenis papan atas.
Keberhasilan itu tidak datang dengan mudah karena butuh satu tahun bagi Agassi untuk mendapatkan kembali bentuk permainannya yang hilang dengan turnamen Prancis Terbuka 1999 menjadi gelar besar pertamanya dalam tugas comeback-nya. Dia mengalahkan petenis Ukraina Andriy Medvedev (1-6, 2-6, 6-4, 6-3, 6-4) di final dan sekaligus menjadi pemain kedua, setelah Rod Laver menyempurnakan karir Grand slam di era terbuka (menjuarai semua 4 Grand Slam).
Ia juga menjadi pemain tunggal putra pertama yang berhasil menyelesaikan karir super slam. Karier super slam adalah memenangkan semua empat Grand Slam bersama dengan juara Olimpiade dan kejuaraan World Tour akhir tahun.
Setelah itu, penampilan Agassi yang meningkat juga membuatnya berhasil comeback mencapai kembali posisi ranking 1 dunia setelah sempat terjun bebas di posisi 141 pada tahun 1997, dan kemudian dia juga berhasil memenangkan tiga gelar Australia Terbuka lagi pada 2000, 2001 dan 2003, sehingga total juara gelar Grand Slam nya menjadi delapan.
Come back nya yang luar biasa itu membuat paruh kedua karirnya bahkan lebih baik daripada paruh pertama. Keberhasilan Agassi sangat dipengaruhi oleh seorang gadis kecil (Kacey Reyes) yang merupakan putri dari pelatih pribadinya dan sekaligus teman setianya Gil Reyes. Agassi bahkan menamai putranya Jaden Gil Agassi sebagai tanda terima kasih atas apa yang telah dilakukan Gil pada masa-masa karir tenisnya.
Berikut ini video youtube biografi singkat tentang karir Andre Agassi.
Opmerkingen