top of page
Writer's picturemandostar

Profil Legenda : Michael Laudrup, Pemain Idola & Terbaik Denmark


Mandostar - Eks Real Madrid dan Barcelona, Michael Laudrup mungkin saja bisa disebut sebagai playmaker ataupun pemain terbaik dari Denmark yang pernah berkarier di atas lapangan hijau. Hal ini tentu tak lepas dari sejumlah prestasi gemilang yang ia dapatkan baik di level klub maupun individual.


Michael Laudrup lahir di Frederisberg, Denmark pada tanggal 15 Juni 1964. Laudrup lahir di keluarga yang sudah tak asing lagi dengan dunia sepak bola. Kakeknya, Finn Laudrup sempat menjadi bagian dari skuat timnas Denmark.


Sementara, paman dari Laudrup, Ebbe Skovdahl, sempat melatih di klub Skotlandia, Aberdeen, serta raksasa Denmark, Brondby. Adik dari Laudrup, Brian, juga merupakan seorang pemain profesional yang sempat membela Bayern Munich, AC Milan, Chelsea, dan Ajax.


BERSINAR DI DENMARK DAN NYARIS GABUNG KE LIVERPOOL


Laudrup mengawali kariernya bersama klub asal Kopenhagen, KB pada tahun 1981. Setahun berselang, Laudrup memutuskan untuk hengkang ke Brondby. Di musim 1981-82, sukses mencetak 15 gol di Liga Denmark.


Penampilan tersebut pun membuat Laudrup sukses mencuri perhatian raksasa Inggris, Liverpool, pada tahun 1983. Ketika itu, The Reds dan Laudrup sudah sepakat dengan kontrak berdurasi tiga tahun.


Namun, Laudrup gagal pindah ke Inggris. Kegagalan itu disebabkan oleh Liverpool yang tiba-tiba mengubah durasi kontrak Laudrup menjadi empat tahun tanpa tawaran gaji yang lebih besar.


Laudrup pun mentah-mentah menolak tawaran tersebut. Beberapa pekan berselang, ia memutuskan hijrah ke Italia dan bermain untuk Juventus.


“Ketika itu, Liverpool merupakan salah satu klub terbaik di Eropa. Jadi, mereka mungkin berpikir saya akan menerima tawaran mereka begitu saja. Tapi, saya tidak melakukannya dan dua pekan berselang saya bergabung ke Juventus,” tutur Laudrup dikutip dari Mundial Magazine.


Michael Laudrup bersama Michel Platini dengan jersey klub Juventus.

Laudrup pun bermain di Italia selama hingga tahun 1989. Selama enam tahun bermain di Italia, Laudrup sukses mencetak 48 gol dari 221 penampilan.


MELEGENDA DI NEGERI SPANYOL


Di tahun 1989, Michael Laudrup memutuskan untuk hijrah ke Spanyol dan bermain untuk Barcelona yang ketika itu diasuh oleh legenda asal Belanda, Johan Cruyff. Di bawah arahan Cruyff, Laudrup langsung mampu menunjukkan penampilan terbaiknya.


Selama lima tahun bermain di Barcelona, Laudrup menjadi salah satu bagian dari skuat Dream Team yang ketika itu juga dihuni oleh Ronald Koeman, Hristo Stiochkov, Pep Guardiola, serta Jose Mari Bakero.



Di Barcelona, Laudrup mampu mencetak 55 gol dari 217 penampilan. Ia pun mampu meraih empat gelar Liga Spanyol, satu Copa del rey, satu Piala UEFA, serta satu Piala Champions.


Di tahun 1994, Laudrup memutuskan untuk hengkang dari Barcelona dan bergabung ke Real Madrid. Ketika itu, Laudrup memutuskan hengkang ke El Real karena ditengarai terlibat konflik internal dengan Johan Cruyff.


Michael Laudrup pun sempat disebut bergabung ke Real Madrid karena ingin membalas dendam kepada Johan Cruyff. Namun, tudingan ini langsung ia bantah.


“Orang-orang mengatakan kalau saya bergabung ke Real Madrid untuk membalas dendam. Dendam kepada siapa? Saya memiliki kenangan yang indah selama lima tahun bermain di Barcelona. Saya datang ke Real Madrid karena mereka sudah lama tak menjadi juara,” kata Laudrup.


“Selain itu, mereka juga memiliki empat sampai lima pemain yang akan bermain di Piala Dunia. Hal ini pun membuat Real Madrid menjadi pilihan tepat karena ada pelatih dan pemain baru, serta keinginan yang sangat besar untuk menjadi juara,” katanya menambahkan.



Kehadiran Michael Laudrup pun sukses berperan membawa Real Madrid mematahkan dominasi Barcelona. Selama dua tahun membela El Real, Laudrup sukses mencetak 15 gol dari 76 penampilan serta mampu merengkuh satu gelar Liga Spanyol.


Bersama Barcelona dan Real Madrid, Laudrup sukses membuat publik Spanyol jatuh cinta. Pada tahun 1999, Laudrup mendapatkan gelar sebagai pemain asing terbaik Liga Spanyol dalam 25 tahun terakhir. Mengalahkan nama-nama tenar seperti Diego Maradona dan Johan Cruyff.


KONTROVERSI & PENYESALAN BERSAMA TIMNAS DENMARK


Michael Laudrup sudah menjadi pemain reguler di timnas Demnark semenjak tahun 1982. Ia pun menjadi pemain andalan tim dinamit di ajang EURO 1984 dan 1988 serta Piala Dunia 1986.



Di tahun 1990, Laudrup bersama adiknya, Brian Laudrup serta Jan Molby memutuskan untuk pensiun dini dari timnas Denmark. Keputusan tersebut diambil ketiganya setelah terlibat konflik dengan pelatih Richard Moller Nielsen. Ketika itu, Denmark sedang bersaing di ajang Kualifikasi Euro 1992.


Kiprah Denmark di babak kualifikasi memang tak menjanjikan. Mereka pun tak berhasil lolos ke putaran final Euro 1992. Namun, nasib baik menghampiri mereka setelah Yugoslavia dikeluarkan dari gelaran Euro 1992 karena adanya perang saudara.


Awalnya, Laudrup ditawari kesempatan untuk bermain di Euro 1992. Namun, ia menolak tawaran tersebut karena tak yakin akan peluang tim dinamit yang tampil buruk di ajang kualifikasi.


Keputusan tersebut pun patut disesali oleh Laudrup hingga kini. Pasalnya, timnas dinamit Denmark sukses mencuri perhatian dan mampu menjadi kejutan dunia dengan menggondol gelar juara piala Eropa 1992 setelah mengalahkan tim-tim tangguh seperti Belanda dan Jerman. Memang sangat disayangkan ketika pemain terbaik sekelas Michael Laudrup yang absen mengangkat trofi bersama timnas Denmark.


Michael Laudrup baru kembali bermain di timnas Denmark pada tahun 1993. Lima tahun berselang, ia memutuskan untuk pensiun setelah tim dinamit disingkirkan oleh Brasil di babak perempat final Piala Dunia 1998. Total, Laudrup berhasil mencetak 37 gol dari 104 caps bersama timnas Denmark.


Michael Laudrup, di pertandingan terakhirnya bersama Denmark saat melawan Brasil di World Cup 1998.

Comments


Post: Blog2 Post
bottom of page