Mandostar - Inter Milan akhirnya berhasil mematahkan dominasi Juventus di Serie A dalam 1 dekade terakhir setelah berhasil meraih gelar Scudetto musim 2020-2021. Tim yang diasuh oleh pelatih Antonio Conte ini juga mengakhiri puasa gelar scudetto selama 11 tahun, dengan duet striker Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez menjadi bintang di musim ini.
Sebelumnya, Juventus menguasai Serie A dari musim 2011-2012 hingga 2019-2020. Uniknya, kedigdayaan Juventus di Serie A dalam sembilan musim terakhir diawali dan diakhiri oleh Antonio Conte sendiri. Conte adalah pelatih yang mengantarkan Juventus menjuarai Serie A 2011-2012, scudetto pertama Si Nyonya Tua setelah skandal calciopoli. Kini, bersama Inter Milan, Conte juga lah sosok yang mampu menyudahi dominasi Juventus di pentas sepak bola Negeri Pizza.
Sebelumnya Inter Milan terakhir meraih gelar scudetto adalah pada tahun 2009/2010 yang saat itu masih dilatih pelatih Jose Mourinho. Tim Inter Milan saat itu boleh dikatakan adalah susunan tim Inter Milan terhebat sepanjang masa, dengan bukti raihan treble winner yang masih belum sanggup diraih klub Italia lainnya sampai saat ini.
Siapa menurut anda pemain Inter Milan yang paling berpengaruh dalam raihan treble winner Inter Milan musim 2009/2010? Dalam skuad Inter Milan yang memenangkan treble winner terdapat sejumlah nama yang memainkan peran penting dalam pencapaian bersejarah itu. Ingat kembali ketangguhan Julio Cesar di bawah mistar gawang, kepemimpinan kapten Javier Zanetti, keikhlasan Samuel Eto’o menjalankan fungsi gelandang serang sayap sampai menjadi bek sayap dadakan sampai eksplositas Wesley Sneijder sebagai playmaker utama.
Namun jika boleh memberikan penghargaan khusus atas peran yang diberikan, rasanya Jose Mourinho akan menempatkan nama Diego Milito pada urutan pertama sebagai pemain yang paling besar memberikan kontribusi atas raihan treble winner Inter Milan saat itu. Bukan apa-apa, penyerang asal Argentina itu mencetak semua gol penting dalam 3 laga yang memastikan tiga gelar juara La Beneamata.
Soccerway mencatat rekam jejak kontribusinya yang luar biasa pada pencapaian treble winner Inter. Pada final Coppa Italia 5 Mei 2010, Inter Milan menjadi juara usai menaklukkan AS Roma 1-0 lewat gol Milito. Keberhasilan menjuarai Coppa Italia menandai kesuksesan mengamankan trofi pertama dari tiga trofi yang diburu tim asuhan Mourinho saat itu. Garis takdir Milito sebagai pahlawan treble winner mulai digoreskan disini.
Inter kemudian memenangkan Scudetto Serie A Italia sebagai trofi kedua mereka setelah menundukkan Siena 1-0 pada pekan terakhir Liga Italia. Mau tahu siapa pencetak gol tunggal itu? Ya, siapa lagi kalau bukan Milito. Sampai disini striker kelahiran 12 Juni 1979 itu sudah berperan besar mengamankan dua trofi juara.
Puncak kepahlawanan Milito terjadi pada partai final Liga Champions 2010 antara Inter Milan melawan Bayern Munich. Javier Zanetti dkk menang 2-0 dengan semua gol diborong oleh Milito. Sukses menjuarai Liga Champions menandakan keberhasilan Inter Milan merengkuh treble winner, sebuah pencapaian yang belum pernah dilakukan klub Italia manapun.
Juventus boleh membanggakan diri sebagai tim peraih Scudetto terbanyak di Italia dan Milan membusungkan dada sebagai tim Italia tersukses di Liga Champions. Namun titel treble winner adalah kebanggaan Interisti dihadapan Juventini dan Milanisti yang tidak bisa ditandingi. Dan fans Inter Milan di seluruh dunia patut mengucapkan terimakasih kepada Diego Milito atas peran pentingnya dalam raihan bersejarah itu.
Satu hal yang membuat sosok Diego Milito menjadi unik dalam pencapaian treble winner Inter Milan adalah fakta bahwa sang pemain baru menjalani musim debutnya di San Siro musim itu. Musim 2009/2010 adalah musim perdananya bersama Inter Milan sekaligus musim perdana bersama sebuah klub elit setelah sebelumnya Milito lebih berkutat di klub-klub seperti Real Zaragoza dan Genoa.
Kejelian Mourinho menangkap potensi besar Milito untuk didatangkan ke Inter Milan patut diacungi jempol. Saat itu tim asuhan The Special One baru saja ditinggal pergi sosok sekelas Zlatan Ibrahimovic ke Barcelona. Menggantikan Ibrahimovic dengan Milito jelas butuh sebuah pertimbangan mendalam dan Mourinho melakukan itu.
Transfermarkt memperlihatkan pria yang memulai karir professional di Racing Club ini sudah memperlihatkan potensi sebagai striker menakutkan sejak kedatangannya ke Eropa untuk merumput di Genoa dan Real Zaragoza. Bersama Real Zaragoza, Milito memainkan 125 laga dengan total 61 gol. Dalam tiga musim bersama klub La Liga Spanyol itu, Milito selalu mencetak lebih dari 15 gol dalam semusim dengan pencapaian tertingginya adalah 23 gol pada musim 2006/2007.
Mourinho semakin meyakini bahwa Milito adalah sosok yang diperlukannya di lini depan Inter ketika menyaksikan sang striker melesakkan 26 gol dalam 32 laga bersama Genoa di musim 2008/2009. Transfermarkt mencatat jumlah gol tersebut adalah jumlah gol terbanyak yang dicetaknya sejak datang ke Eropa pada musim 2003/2004. Sederhananya, di akhir musim itu Milito menunjukkan bahwa dirinya sudah siap untuk berada di klub yang lebih kompetitif.
Inter Milan lewat mata jeli Mourinho menangkap sinyal kesiapan itu dan memboyongnya ke San Siro. Pilihan tepat karena Milito langsung menaikkan jumlah gol yang mampu dicetaknya dari 26 gol bersama Genoa menjadi 30 gol bersama Inter Milan. Torehan 30 gol itulah yang mengiringi pencapaian treble winner Inter di musim perdana Milito dan sekaligus menjadi torehan gol terbanyak dalam satu musim di sepanjang karir profesionalnya.
Namanya perlahan-lahan memudar usai letupan luar biasa di musim debut yang ditenggarai karena kepergian sosok Jose Mourinho dan kendala cedera. Meski demikian, sosok Milito akan selalu dikenang sebagai bagian penting dari sejarah treble winner Inter Milan di musim 2009/2010. Pencapaian luar biasa di tahun 2010 yang sayangnya tidak menggerakkan hati Diego Maradona untuk menjadikannya sebagai striker utama Argentina di Piala Dunia 2010.
Video singkat kisah Inter Milan yang berhasil mengukir sejarah dengan meraih treble winner musim 2009/2010 bisa dilihat di video youtube berikut ini seperti dilansir starting eleven.
Comments