top of page
Writer's picturemandostar

Review Film : TENET (2020), Film Thriller Tentang Inversi Waktu yang Penuh Teka-Teki

Mandostar - Tenet merupakan karya teranyar Christopher Nolan yang dianggap merupakan usaha paling ambisius dalam memberikan twist personalnya terhadap genre spy-thriller. Dari trailer yang telah beredar dan juga sinopsis, banyak orang menilai jika film ini merupakan film penjelajahan waktu. Namun, dalam sebuah wawancara, Christopher mengatakan, Tenet bukan film penjelajahan waktu, tapi inversi (pembalikan) waktu.



Film Tenet mengambil latar tempat di berbagai negara, kabarnya, biaya pembuatan film ini lebih mahal dari The Dark Knight Rises yang menghabiskan US$250 juta. Sementara film Tenet memiliki budget sebesar US$225 (Rp.3,2 triliun). Selain John David Washington, deretan artis hollywood ternama lainnya seperti Robert Pattinson, Elizabeth Debicki, Kenneth Branagh, dan Michael Caine juga akan terlibat dalam film laga ini.


“Film ini bukanlah film penjelajahan waktu. Film ini berhadapan dengan waktu dan jalan berbeda di mana waktu bisa berfungsi. Tidak dengan masuk ke pelajaran fisika, tapi inversi adalah ide material ini yang membuat entropinya terbalik, jadi ini berjalan mundur melalui waktu, relatif bagi kita,” papar Christopher yang dikutip Movie Web.


Terkait ide Inversi Waktu, itu sudah jelas. Jadi, ini bukanlah waktu yang dibalik, tapi material, mau itu benda atau manusia, yang bergerak mundur melintasi waktu reguler. Jika masih bingung, maka deskripsi karakter utama film ini yang diperankan John David Washington, mungkin akan lebih bisa dipahami..


“Kita berhadapan dengan dunia spionase, kita berhadapan dengan dunia identitas tersembunyi. (John David) memerankan seorang agen yang dikenal dengan istilah Protagonis. Tenet adalah nama orgaisasi di mana si Protagonis ini masuk. Dia jelas jantung film ini, tapi, tak seperti (James) Bond, dia punya aksesibilitas emosional yang sangat hangat,” tutur Christopher.



Protagonis yang misterius dan cerita yang bermain cepat dan longgar dengan konsep waktu linier adalah konsep standar thriller khas Christopher Nolan hingga saat ini. Namun, ada satu elemen yang hilang dari kepingan teka teki ini. Dia adalah karakter sampingan yang tugasnya adalah menyajikan eksposisi kepada penonton dengan cara yang menghibur. Di The Prestige, tokoh ini adalah karakter yang diperankan Michael Caine. Di Inception, dia adalah Tom Hardy dan Joseph Gordon-Levitt. Sedangkan, di trilogi Dark Knight, dia adalah Morgan Freeman. Di Tenet, sepertinya karakter Neil yang diperankan Robert Pattinson. Namun, Christopher tidak yakin dengan hal tersebut.


“Kami rasa dia mungkin dipanggil Neil. Kalian tidak akan pernah tahu apa yang terjadi dengan identitas-identitas ini. (Neil) adalah karakter yang sedikit nakal yang beroperasi di dalam apa yang mereka sebut sebagai dunia twilight agen di agen rahasia berbeda,” ujar Christopher.


John David Washington dan Robert Pattinson menampilkan penampilan luar biasa sebagai The Protagonist dan Neil, pawangnya, masing-masing. Sikap Neil yang santun, sangat menyenangkan untuk ditonton saat ia dengan mudah berpindah-pindah antara pria bersenjata yang serius dan bisnis-kasual yang lucu - karakter Pattinson adalah berlian yang kasar, terkubur di tambang karakter berbatu.


Kemudian adalah karakter agen rahasia Rusia yang diperankan Kenneth Branagh. Kenneth pernah mengungkapkan betapa tekanan yang diberikan Christopher membuatnya sadar kalau dia memerankan tokoh yang sangat jahat.


“Dia seorang penjahat, itu tak perlu dipertanyakan lagi. Ketika Chris meng-casting saya di film ini, dia benar-benar memastikan kalau saya memahami kalau karakter ini sangat gelap dan dia tak kenal belas kasihan, serakah, kejam, putus asa, orang sangat berbahaya,” kata Kenneth.


Kenneth menyebut, film ini adalah perlakuan waktu yang membingungkan. “Ini adalah kepingan spionase yang berhadapan dengan ancaman global terhadap dunia. Holocaust nuklir bukanlah bencana terhebat yang bisa memusnahkan umat manusia. Tenet membahas kemungkinan yang lebih buruk dan ini dibungkus dalam perlakuan waktu yang membingungkan yang meneruskan langkah Chris Nolan di film kembali ke Memento, melalui Interstellar dan Inception,” ujar Kenneth.



Sebagai aktor utama film ini, John David Washington, ternyata tak sepenuhnya paham dengan film yang dia bintangi ini. Seperti karakternya, John David memiliki banyak pertanyaan saat dia menggali rahasia Tenet—yang merupakan kata kode kunci di plot film ini. Putra aktor kondang Denzel Washington ini mengakui, dia berulang kali mempertanyakan cerita dan plot film itu kepada Christopher Nolan.


“Setiap hari saya punya pertanyaan buat dia. Tapi, dia sangat ramah dan dia menjawab pertanyaan itu dengan tenang dan sabar. Penting bagi aktor untuk bisa menelusuri cerita dengan benar sehingga kita bisa menceritakannya dengan cara terbaik sebisa kita dan dia sangat sabar dengan kami. Saya bilang itu sangat sopan,” kata John David yang dikutip Comic Book.


Tenet menampilkan lokasi yang lebih seperti dunia nyata dibandingkan film-film lain Christopher. Syuting film ini dilakuakn di 7 negara berbeda. Bagi Christopher Nolan, pergi ke lokasi fisik untuk syuting adegan adalah metode penting untuk menambahkan keaslian terhadap film tersebut.


“Saya rasa kalau kalian mengerjakan sebuah film di mana kalian datang pada Selasa dan ada bluescreen dan kemudian kalian mengubahnya menjadi Rabu pada green screen, maka tidak ada orang yang benar-benar peduli. Tapi, kalau (kalian ada di) Tallinn di Estonia dan kemudian kalian naik pesawat dan tiba di Amalfi di Italia, itu adalah perubahan adegan yang besar dan membawa perasaan yang merembes ke film,” papar Christopher Nolan.


John David Washington memerankan Protagonis baru di Tenet. Bersenjatakan hanya dengan satu kata—Tenet—dan memperjuangkan kelangsungan hidup seluruh dunia, perjalanan sang Protagonis melintasi dunia twilight spionase internasional dalam sebuah misi akan mengungkapkan sesuatu yang melintasi waktu nyata. Bukan perjalanan penjelajahan waktu. Namun, inverse. Film ini juga dibintangi Robert Pattinson, Elizabeth Debicki, Dimple Kapadia, Aaron Taylor-Johnson, Clémence Poésy, bersama Michael Caine dan Kenneth Branagh.



Tenet tidak diragukan lagi adalah film Nolan yang paling padat secara konseptual hingga saat ini. Meskipun Anda mungkin tidak mengetahuinya karena eksposisi yang sangat Anda butuhkan tertutupi oleh penyampaian yang tidak jelas. Mixing suaranya kacau, campuran audio menekankan musik, efek suara utama, dan kebisingan latar belakang yang tampaknya tidak relevan melalui dialog. Sederhananya, sulit untuk membedakan dengan tepat apa yang dikatakan karakter, dan seringkali pada saat-saat yang paling tidak tepat; Karakter berbicara tentang spionase dalam topeng, bagai menyampaikan informasi kunci ke telinga orang tuli.


Visual Nolan sesuai dengan reputasinya, dan konsep Tenet yang membingungkan setidaknya memiliki tampilan yang menarik. Ini difilmkan dengan baik, dan memiliki pengaruh yang diinginkan untuk memompa darah Anda. Meskipun deretan aksi yang tersebar secara jarang di sepanjang film spionase yang penuh dialog ini terasa sedikit dipaksakan.


Tenet lebih mementingkan untuk mengesankan penonton bioskop dengan adegan perkelahian yang nyata dan konsep yang aneh daripada berfokus pada plot ringkas yang memberikan nilai dan makna hiburan. Ini mungkin film Nolan yang paling membuat frustrasi; menjelaskan secara berlebihan tanpa menjelaskan apa pun, pengembangan karakter yang tidak ada, dan audio yang buruk memberikan kesan asli dalam filmografi berkualitas Nolan.


Berikut ini beberapa video penjelasan mengenai film Tenet seperti dilansir Looper.



Comentarios


Post: Blog2 Post
bottom of page