top of page
  • Writer's picturemandostar

Ulasan Film : Army Of The Dead, Hiburan Segar Di Balik Aksi Para Zombie Yang Sadis


Mandostar - Zack Snyder merupakan sutradara dan produser yang belakangan ini lebih banyak memegang film bertema superhero. Setelah sukses dengan Zack Snyder’s Justice League beberapa bulan yang lalu, ia seakan kembali ke akarnya melalui film Army of the Dead yang tayang di Netflix.


Film “Army of the Dead” merupakan film bertema zombie kedua yang disutradarai oleh Zack Snyder setelah “Dawn of the Dead” pada 2004 silam. Dibintangi oleh deretan aktor dan aktris dari berbagai penjuru dunia, film ini berkisah tentang Scott Ward (Dave Bautista), seorang tentara bayaran yang ditugaskan oleh seorang miliarder untuk mengambil uang di salah satu casino-nya. Bersama dengan rekan-rekan dan anaknya, ia berusaha menjalankan misi tersebut di Las Vegas yang sudah dikuasai oleh kawanan zombie yang cerdas.



Premis dasar yang ingin diusung oleh Army of the Dead sebenarnya hanya kisah mengenai sekelompok orang yang berusaha menjarah brankas di tempat yang sudah dikuasai oleh kawanan zombie. Outcome yang akan muncul pun sangat mudah sekali untuk ditebak, sehingga tidak perlu berekspektasi besar kala menontonnya.


Akan tetapi, lore yang dimunculkan dalam film ini serasa dibangun dengan baik dan mendetail, baik dari sisi manusianya sampai ke kawanan zombie yang jadi obstacle utama di dalamnya. Oleh karena itulah, film zombie ini mampu hadirkan ragam rasa yang sekaligus memberikan pengalaman menonton lebih berkesan.


Sebagai film yang berfokus pada mayat hidup, Zack Snyder ingin membuat setiap zombie di sini lebih menarik dibanding film lain bertema serupa. Hal ini dibuktikan melalui kehadiran zombie-nya yang cenderung lebih organized layaknya sekte serta beberapa karakteristiknya yang unik.



Tidak hanya itu, kemunculan beberapa zombie dengan kekuatan super yang diposisikan sebagai main antagonist menjadikan Army of the Dead tetap fun walau absurd di saat yang sama.


Di samping itu, sang sutradara juga tidak melupakan kepentingan dari beberapa karakter yang menjadi central figure pada Army of the Dead. Hampir semuanya memiliki latar belakang dan ciri khas, membuat kemunculannya terasa signifikan dalam penceritaan meski screen time-nya tidak terlalu lama.


Karakter-karakter yang menarik dalam film ini mampu ditampilkan dengan baik melalui akting yang cukup baik dari para pemerannya. Dave Bautista memang tampil apik dan berbeda dibanding film-filmnya yang lain, meski performanya di Army of the Dead bukanlah yang terbaik.


Akting terbaik di sini justru dapat dilihat melalui supporting cast, seperti Matthias Schweighofer dan Tig Notaro yang setiap kemunculannya mampu memberikan angin segar. Tanpa mereka berdua, film arahan Zack Snyder ini bisa berubah jadi sangat serius dan tidak fun sama sekali.


Sebagai salah satu passion project dari sang sutradara, aspek teknisnya pun tampak diberi perhatian ekstra dalam eksekusinya. Salah satunya yang paling kentara adalah sinematografi arahan Zack Snyder langsung yang lebih banyak bermain dengan over-head shot dan slow-motion, dua trait yang jadi trademark dari film-film arahannya.


Di samping itu, set design-nya yang berupa versi alternatif Las Vegas dapat tampil menawan dan terlihat nyata. Tidak hanya itu, sound design dan penggunaan soundtrack-nya juga mampu mendukung ragam momen dalam Army of the Dead secara keseluruhan.



Pada akhirnya, Army of the Dead adalah film popcorn yang mampu memberikan hiburan segar bagi film yang mengusung tema zombie, terutama di saat pandemi seperti sekarang ini. Selain itu, beragam momen mampu memberikan ragam rasa dan menarik kala ditonton, tentu saja terutama bila bisa dinikmati pada layar lebar dengan resolusi tinggi dan audio yang mumpuni.

Sumber : cultura.id


Trailer resmi video youtube film Army of The Dead dari Netflix bisa disaksikan berikut ini.


129 views0 comments

Comments


Post: Blog2 Post
bottom of page